Workshop Kelas Gen Anti Hoax

Workshop yang diadakan pada hari sabtu 29 oktober, 2022 diadakan oleh Bina Insani University yang diisi oleh 2 pemateri yaitu  Muhammad Handar dan Kristian Mey Triyana dari MAFINDO.

Workshop ini ditujukan untuk kita dapat mengurangi penyebaran hoax dan dapat membedakan, mengklarifikasi berita hoax yang beredar, salah satu organisasi yang mengurus hoax dengan kominfo adalah MAFINDO ini.

Karena efek dari hoax ini dapat menyebabkan perpecahan, tawuran, dan hal negatif lainnya. Data pengguna internet di Indonesia sampai 87% dari 270 juta pengguna internet yang digunakan untuk media sosial, tapi ada sisi negatif di internet berupa berita yang bersifat hoax. Dalam workshop anti hoax ini sangat penting untuk pesta demokrasi yang besar kedepannya karna mempengaruhi keputusan mendatang dalam pemilihan dengan adanya berita hoax.

MAFINDO (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia), Tentang Literasi Digital yang akan dijelaskan oleh Muhammad Handar selaku Public Relation Officer di BSP, kita bisa “Be a digital hero” karna memiliki ide, pikiran yang unik dan inovatif, dan juga bisa eksplor dan menyerap informasi lebih baik, tetapi informasi tersebut bisa menjadi kabar baik dan juga bencana. Karna literasi digital juga memiliki sisi positif, yaitu mendapatkan informasi serta, dan informasi tersebut bisa kita gunakan untuk hal yang bermanfaaat, sisi negatifnya banyak iklan yang tersedia tidak sesuai dengan usia pengguna.

Literasi digital adalah kecakapan seseorang dalam menggunakan perangkat digital, banyak anak usia di bawah umur yang belum bisa menggunakan internet dengan bijak karna perlu pengawasan dari orang dewasa, dalam workshop ini juga diberikan contohnya melalu sebuah cuplikan video yang diputar. Dan dalam video tersebut memuat beberapa maksud salah satunya, jangan langsung percaya dengan apa yang kita lihat,  perlu disaring dan ditelaah lebih teliti dengan penguatan edukasi literasi digital, dan jangan mudah menyebarkan informasi pribadi. Karna data kita bisa saja digunakan oleh orang lain yang tidak bertanggung jawab.

Ada point tentang berpikir kritis, kritis di sini adalah bagaimana sikap kita dalam bertindak di social media, seperti berfikir dulu untuk mengunggah konten yang bermanfaat, karna jika konten tersebut salah atau menyimpang, konten tersebut akan menjadi jejak digital yang akan berefek buruk untuk diri kita dan mungkin orang lain, contoh nya disajikan dalam sebuah ilustrasi video yang ditampilkan, seorang calon penerima bahasiswa dicabut rekomendasi beasiswanya, karna konten yang di unggahnya sangat buruk dan berakibat kepada keputusan penerimaan beasiswanya yang ditolak. Maka pelajaran yang bisa kita ambil, kita harus selalu memperhatikan konten yang kita buat untuk mengurangi efek yang buruk kepada kita sendiri maupun orang lain. Lebih baik mengunggah konten yang bermanfaat, sebab efeknya lebih baik dan tanpa kita sadari dapat menjadi salah satu pemecah masalah untuk orang lain.

Dalam menggunakan internet kita juga memiliki tanggung jawab, yaitu kita seharusnya bisa berkata positif serta mengurangi cyber bullying yang ada di masyarakat sekarang ini. Kemudian dilanjut oleh narasumber ke 2  yaitu  Kristian Mey Triyana merupakan CEO tas Handmaid dan relawan MAFINDO juga seperti Muhammad Handar.

Beberapa contoh berita hoax yang dibahas, seperti “KLAIMNYA, Vaksin sinovac memakan korban santri di Jember” padahal sebenarnya hal tersebut kasus yang terjadi sebelum pandemic yaitu “KIPI vaksin difteri yang terjadi di tahun 2018”. Dijelaskan ada 3 jenis gangguan informasi yaitu:

  1. Misinformasi merupakan informasi yang salah, namun orang yang menyebarkannya percaya itu benar
  2. Disinformasi merupakan informasi yang salah, dan orang yang membagikannya tau itu salah.
  3. Malinformasi merupakan informasi yang memiliki unsur kebenaran baik dalam penggalan atau keseluruhan fakta objektif, namun penyajian nya dikemas dengan sedemikian rupa untuk melakukan tindakan yang merugikan orang lain.

Ada contoh ilustrasi video malinformasi di mana data seseorang diambil melalui sosial medianya untuk tujuan transaksi ilegal yang dilakukan orang lain, dengan menggunakan uang yang bukan dimilikinya, diambil data, uangnya. Jadi dari ilustrasi tersebut kita bisa mengambil kesimpulan agar selalu hati hati untuk mengunggah konten pribadi di sosial media. Ada beberapa tema hoax yang beredar di masyarakat Indonesia pada tahun 2021.

Dalam kelas workshop juga di sebutkan tempat penyebaran hoax yaitu: Facebook 49,4%, Whatsapp 15,9%, Twitter 12,3%, campuran 1,9%, lain – lain 6,3%, Instagram 3,6%, Youtube 5,8%, media online 0,9%, blog 1,7%, Tiktok 2,2%.

Ada beberapa factor penyebab hoax mudah menyebar yaitu: Literasi digital dan berpikir kritis yang belum merata, kurangnya rasa percaya masyarakat dan Pemerintah, polarisasi masyarakat, belum cakapnya memilih sumber informasi. Disediakan kanal cek fakta media seperti di kompas.com, Liputan6.com, Tempo.com, Medcom.com, Google Fact check data.

Ada juga audit social di mana merupaka metode untuk mengecek apakah profil dan konten yang kita evaluasi dapat dipercaya, seperti contoh kasus Ahmad Dhani.

Di Twitter ada fitur advance search untuk audit social bisa dilakukan dengan mensortir suatu unggahan di internet menurut tanggalnya. Kemudian bisa melalui verifikasi judul dan konten editan, contohnya pada berita ini.

Karna jelas salah, yang benar adalah foto yang sebelah kanan bukan yang kiri, EXO sendiri memiliki jumlah anggota 9 orang, yang mana lebih banyak dari BTS, maka sudah jelas foto yang kanan yang benar. Verifikasi video bisa kita capture lalu di search melalui google picture untuk mengetahui kebenaran video tersebut untuk verifikasi.

Workshop ini berjalan dengan seru dan juga antusias diikuti oleh mahasiswa yang hadir. Sebelum workshop ditutup ada games untuk sesi ice breaking dilanjutkan sesi tanya jawab kepada peserta. Semoga mahasiswa bisa mengambil banyak pelajaran yang didapat, mengantisipasi adanya hoax yang beredar, dengan cara yang sudah dijelaskan dalam workshop, yaitu untuk menelaah lebih teliti agar info yang tersampaikan bisa dimengerti dan tidak disalah pahami maksudnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.